Sesi interview dalam sebuah proses melamar pekerjaan kerap menjadi tahap yang menakutkan bagi para pencari kerja. Terutama bagi mereka yang masih berstatus fresh graduate. Gugup, tangan berkeringat, dan otak mendadak mampet kerap dirasakan oleh mereka yang akan melakukan sesi interview.
Namun sebenarnya, pihak HRD punya daftar pertanyaan mendasar yang selalu ditanyakan saat melakukan interview. Hal ini berlaku di semua bidang pekerjaan. Pertanyaan yang sering ditanyakan tak jauh dari itu-itu saja.
Dengan demikian, Anda bisa menyiapkan jawaban dengan baik sehingga memberi kesan positif bagi perusahaan. Untuk membantu Anda mempersiapkan diri, berikut ini 10 pertanyaan yang sering ditanyakan saat interview dan contoh jawabannya.
1. Ceritakan Tentang Diri Anda
Ini adalah pertanyaan sama yang akan diajukan di manapun Anda melamar pekerjaan. Jadi barista di Starbucks atau staf promosi dari sebuah perusahaan advertising, pertanyaan ini pasti akan muncul.
Bisa juga diubah sedikit menjadi “Jelaskan diri Anda dalam tiga kata”. Inti dari pertanyaan ini adalah apakah Anda akan cocok dengan perusahaan ini atau tidak.
Contoh jawaban yang baik untuk Desainer Grafis:
“Saya seorang desainer grafis dengan lima tahun pengalaman di industri fashion. Sebagai seorang team leader, saya mengkoordinasikan pekerjaan untuk sebuah grup kecil desainer grafis dan copywriter, sekitar 3-5 orang. Saya rajin memperbarui diri dengan tren dan teknologi terbaru. Itulah kenapa pimpinan memilih saya untuk memelopori program rebranding secara global.
Saat saya menikmati pekerjaan ini, saya menyimpan mimpi untuk bekerja di perusahaan Anda. Saya menyukai pekerjaan yang Anda lakukan, terutama untuk proyek XYZ dan proyek ABC. Saya sangat senang jika diberi kesempatan menjadi bagian dari proyek-proyek seperti itu.”
2. Kenapa Kami Sebaiknya Merekrut Anda?
Pertanyaan yang sering ditanyakan HRD berikutnya adalah alasan mereka untuk merekrut Anda. Namun, dalam hal ini Anda lah yang harus memberikan alasan kenapa Anda adalah pilihan terbaik untuk mereka.
Ini ditanyakan karena mereka ingin memastikan bahwa Anda memang sosok yang tepat bagi perusahaan.
Contoh jawaban yang baik untuk posisi Guru:
“Saya punya pengalaman bertahun-tahun dalam menyeimbangkan kebutuhan kurikulum dasar. Nilai tes meningkat dan para siswa lebih mengapresiasi terhadap mata pelajaran.
Saya juga pernah mengkoordinasi berbagai proyek besar dengan staf lain. Sepanjang tahun kedua dalam mengajar, kami telah mempertahankan sebuah acara penggalangan dana. Acara ini memberi cukup dana setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan di laboratorium sekolah.”
3. Ceritakan Apa yang Anda Lakukan di Posisi Saat Ini
Pertanyaan ini seharusnya bukan hal yang sulit untuk dijawab. Akan lebih baik lagi jika Anda menghubungkan dengan posisi yang Anda lamar saat itu. Sehingga, perusahaan akan menemukan kecocokan antara pekerjaan Anda sehari-hari dengan posisi yang dibutuhkan di tempat mereka.
Contoh jawaban yang baik untuk Teknisi Sistem IT:
“Dalam tugas dan peran saya sebagai seorang teknisi sistem IT, saya bekerja dalam sebuah tim yang tugasnya saling melengkapi. Saya memberikan dukungan dan bantun bagi para teknisi sistem dan programer.
Selain itu, saya juga menyesuaikan perangkat lunak agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan, hingga mampu mengurangi biaya. Saya bekerja setiap hari dengan menggunakan Microsoft Active Directory.”
4. Kenapa Anda Meninggalkan Pekerjaan Lama Anda?
Untuk pertanyaan ini bisa memunculkan jawaban mudah, bisa juga menjadi sangat sulit dijawab. Kalau kebetulan perusahaan Anda bangkrut atau gulung tikar, maka Anda bisa mudah menjawabnya.
Lain lagi jika ternyata Anda dipecat atau mengalami konflik di tempat kerja sebelumnya. Pasti akan sulit mencari jawab yang tepat.
Contoh jawaban yang baik jika pekerjaan Anda sekarang adalah perawat:
“Saya telah bekerja di sebuah Rumah Sakit Umum selama hampir tiga tahun. Saya menyukai tim perawat dan dokter yang menjadi rekan kerja setiap hari. Di saat yang sama, saya selalu ingin bekerja sebagai seorang perawat terdaftar di Miracle Memorial Hospital.
Saya sangat menyukai cara mereka dalam merawat yang inovatif. Saya ingin memperluas pengetahuan dan kemampuan sebagai seorang perawat dan saya dapat melakukannya di Miracle Memorial.”
5. Apa yang Menjadi Kelebihan Anda?
Pertanyaan yang sering ditanyakan berikutnya oleh HRD adalah yang terkait dengan kelebihan Anda. Karena itu, carilah kelebihan diri Anda yang memang terkait dengan pekerjaan sebelum memulai sesi wawancara.
Berikan jawaban di area antara rendah hati dan sombong. Berikan jawaban dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang mampu meyakinkan pihak perusahaan.
Contoh jawaban yang baik bagi seorang Manajer Pemasaran:
“Menulis adalah kemampuan terbaik saya. Dalam posisi marketing sebelumnya, saya mampu meningkatkan readership di jalur komunikasi internal kami.
Saya lakukan pendekatan kreatif dan merombak ulang panduan gaya. Hasilnya mampu meningkatkan readership dari sebelumnya kurang dari 100 pekerja sehari menjadi lebih dari 500 hanya dalam tempo satu bulan.”
6. Apa yang Menjadi Kekurangan Utama Anda?
Ini merupakan termasuk pertanyaan favorit yang ditanyakan perusahaan ketika melakukan sesi wawancara kerja. Tak mudah juga untuk memberikan jawaban yang tepat dan bisa memuaskan mereka.
Tapi jangan khawatir, Anda tetap bisa mengatasi pertanyaan sulit ini. Menurut Austin Belcak, Anda cukup mendeskripsikan kekurangan yang berpengaruh terhadap diri Anda. Lalu ceritakan bagaimana Anda menemukan kelemahan tersebut dan bisa mengatasinya dengan baik.
Contoh jawaban yang baik untuk Asisten Administrasi:
a) Pilihlah sebuah kelemahan yang bukan sebuah kemampuan yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini.
“Sebagai seorang Asisten Administrasi, saya bekerja sendiri atau berhadapan langsung dengan orang lain. Saya punya kemampuan bagus dalam komunikasi ketika tengah mengatur perjalanan atau bernegosiasi dengan vendor.
Tapi saya kesulitan jika harus bekerja dalam sebuah tim. Saya sulit untuk menyerahkan kendali jika saya bukanlah pimpinan dari tim tersebut.
b) Lanjutkan dengan menjelaskan bagaimana Anda memperbaiki kekurangan tersebut
“Saat melakukan review pekerjaan, saya katakan kepada penyelia bahwa saya mengalami masalah dengan kerja tim. Saya bertanya apakah ada cara bagi saya untuk memperbaiki ini. Tak hanya itu, saya pun mengikuti sejumlah pelatihan internal dan team building.
Saya juga mengikuti sejumlah acara sosial perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut membantu saya mempraktikkan hal-hal yang saya dapat dari pelatihan. Penyelia saya akhirnya memberi rapor positif setelah saya bekerja keras selama setengah tahun.”
7. Mengapa Anda Menginginkan Pekerjaan Ini?
Pertanyaan ini termasuk mudah untuk dijawab. Tapi tetap Anda harus mempersiapkannya dengan baik. Agar jawaban yang muncul bisa meyakinkan perusahaan bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini.
Contoh jawaban yang baik untuk Akuntan:
“PricewaterhouseCoopers merupakan tempat bekerja yang prestisius bagi seorang akuntan. Jika saya bekerja untuk Anda, saya akan menjadi bagian dari sebuah perusahaan yang merepresentasikan 85% dari usaha yang ada di negeri ini.
Anda juga sangat paham soal melatih dan membangun kemampuan dari karyawan Anda. Itulah kenapa saya sangat ingin menjadi bagian dari perusahaan ini.”
8. Bagaimana Anda Melihat Diri Anda Dalam 5 Tahun Ke Depan?
Pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pihak HRD adalah soal masa depan Anda bersama perusahaan. Mereka tak ingin mendapatkan karyawan yang baru beberapa bulan bekerja sudah pindah ke tempat lain.
Anda harus hati-hati menjawab pertanyaan ini. Pastikan Anda memiliki visi brilian yang terkait langsung dengan pekerjaan ini dalam beberapa tahun ke depan.
Contoh jawaban untuk Chef:
“Menjadi seorang Chef adalah passion saya. Tapi dalam lima tahun saya senang ketika bisa menambahkan sejumlah aspek dari restoran ke dalam kemampuan saya. Karena itulah saya melamar untuk sebuah posisi yang serbabisa.
Saya senang bisa menghabiskan waktu beberapa tahun ke depan dengan belajar mengoperasikan restoran. Saya akan mendapat pengalaman berharga dan latihan dari sebuah restoran berkelas seperti perusahaan ini.”
9. Apa yang Menjadi Gaya Manajerial Anda?
Pertanyaan ini mungkin akan banyak ditanyakan ketika Anda melamar untuk sebuah posisi manajerial. Tapi tidak ada salahnya juga untuk menyiapkan jawaban dari pertanyaan yang relatif mirip dengan pertanyaan ini.
Anda cukup fokus kepada kemampuan yang Anda tahu sangat bernilai dalam pekerjaan tersebut.
Contoh jawaban yang baik untuk Supervisor:
“Saya kerap menyesuaikan gaya manajerial dengan kebutuhan tim dan situasi. Ada kalanya close coaching yang intens adalah pendekat terbaik. Dalam situasi lain, justru cara otonomi yang tepat.
Saya merasa sebagai seorang manajer, sudah menjadi tugas saya untuk memberikan dukungan terhadap yang dibutuhkan tim.
Sebagai contoh, saya mendapat masalah soal deadline yang kerap terlewati dari tim saya. Saya tidak bisa menggunakan satu gaya manajerial dalam situasi seperti ini. Jadi, saya memulai dengan melakukan survei secara acak untuk mengidentifikasi masalah.
Saya melanjutkannya dengan sebuah sesi diskusi di mana kami merancang tujuan bersama-sama. Kemudian saya mundur dan membiarkan tim bekerja sama dan saling memotivasi. Namun saya tetap memberi peluang bagi mereka yang masih membutuhkan bantuan secara langsung.“
10. Anda Punya Pertanyaan untuk Saya?
Ketika Anda sudah sampai ke pertanyaan ini, itu tandanya sesi interview akan segera berakhir. Karena pihak perusahaan sudah tak memiliki lagi daftar pertanyaan untuk Anda.
Jawaban yang baik: “Ya, saya punya pertanyaan untuk Anda.” Adapun jawaban yang jelek: “Tidak, saya rasa sudah cukup. Terima kasih.”
Jadi, pastikan saat Anda diberi kesempatan untuk bertanya, berikan pertanyaan kepada mereka. Jangan biarkan kesempatan ini lewat begitu saja.
Contoh pertanyaan yang Anda ajukan ke pewawancara:
- Seperti apa keseharian di perusahaan ini?
- Apa yang menjadi tugas yang akan menjadi perhatian utama saya?
- Mengapa Anda senang bekerja di sini?
- Dapatkah Anda menceritakan sedikit saja soal tim yang akan bekerja bersama saya?
- Kesempatan dan tantangan di posisi ini sangat menarik bagi saya. Dapatkah Anda ceritakan bagaimana Anda melihat jenjang karir dari posisi ini?
- Pelatihan seperti apa yang bisa saya dapat nanti?
- Apakah saya harus menyelesaikan progam pelatihan sebelum menduduki posisi ini?
- Apakah ada semacam employee review yang dapat saya gunakan untuk mendapatkan hal-hal yang butuh ditingkatkan?
- Dalam lima tahun, perusahaan ingin berada di mana?
- Seperti apa budaya perusahaan yang ada di sini?
- Apa tahap selanjutnya setelah sesi interview ini?
Penutup
Jangan pernah merasa Anda akan menjalani proses interogasi ketika mendapat panggilan untuk interview pekerjaan. Karena hal tersebut akan mengganggu fokus dan mental Anda. Ujungnya Anda tidak akan bisa menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan para pewawancara.
Usahakan Anda berada dalam kondisi tenang dan rileks. Anggap saja Anda akan bertemu teman lama. Sehingga proses interview akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Oleh: Agus Dwi / DuniaKaryawan.Com